SELAMAT DATANG DIDUNIAKU, MARI BERJUANG UNTUK UMAT DAN BANGSA
PERJUANGAN KOE
Photobucket
Clock
Download Lagu
  • Slank
  • Boomerang
  • Naff
  • Comment
    Busway di Kota Padang “Ondong aia Ondong dadak”
    Selasa, 19 Februari 2013


    Busway di Kota Padang “Ondong aia Ondong dadak”
    Oleh
    Reno Fernandes
    (Ketua Umum BADKO HMI SUMBAR)

    Dalam beberapa minggu belakangan ini mata kita menatap heran terhadap aktivitas beberapa orang dipinggir jalan raya Tabing Padang. Aktivitas itu tidak jarang membuat kemacetan disepanjang jalan tersebut. Penasaran penulis pun mencari tau, ternyata aktivitas tersebut adalah pembangunan Halte untuk Busway di Kota Padang.

    Busway adalah alat transportasi massal yang digunakan untuk mengatasi kemacetan. Sampai saat ini Jakarta masih menjadi acuan atau contoh penggunaan Busway di Indonesia. Penggunaan busway di Jakarta dinilai efektif mengatasi kemacetan. namun busway bukan berarti tanpa masalah. Pemakaian jalur jalan raya yang sudah ada sebagai jalur khusus yang hanya boleh dilewati oleh busway, paling tidak telah mengurangi kapasitas jalan tersebut dan akan dapat mendatangkan kemacetan baru.

    Kota Padang belumlah sesibuk, semacet dan sebesar Jakarta Ditambah dengan jalan raya kota Padang tidaklah selebar jalan-jalan yang ada di Jakarta. Hal ini tentu dapat menyebabkan macet yang makin parah diluar jalur busway. Bayangkan jalan yang biasanya juga macet karena banyaknya jumlah kendaraan pribadi, angkot, sepeda motor sekarang harus ditambah dengan busway yang diberi jalur khusus.

    Sampai saat sekarang ini masyarakat Kota Padang belum mengetahui apa motivasi dihadirkannya Busway di Kota Padang. Pertnyaan yang muncul apakah kota Padang termasuk kota yang tingkat kemacetannya tinggi?  Apakah angkutan perkotaan di Kota Padang tidak mencukupi lagi untuk mengangkut penduduk kota Padang? Apakah sudah ada kajian yang mendalam untuk menghadirkan busway di Kota Padang.

    kehadiran busway di kota Padang ditaksir akan membunuh angkutan umum lain seperti angkutan kota , dan bus kota yang tadinya melayani rute yang sama. Haruskah mereka yang menanggung resiko akibat latahnya pemerintah kota Padang.

    Sekarang kiranya nasi sudah jadi bubur rencana pengadaan busway tidaklah bisa ditunda lagi.  Pembangunan beberapa halte telah dimulai. Namun jika ada niat baik dari Pemerintah Kota Padang tentunya tidak ada yang tak mungkin. Rencanan Busway di Kota Padang sampai saat ini baru pada tahap pembangunan Halte tentunya akan bisa dimanfaatkan untuk hal yang berguna lainnya.

    Jika motivasi Pengadaan Buyway untuk meningkatkan pemamfaatan Transportasi Massal, lebih jauhnya tentu agar tidak terjadi macet di Kota Padang. Usaha yang dilakukan pemerintahan Kota Padang saat ini penulis nilai adalah usaha instan dan sangat latah terhadap penerapan kebijakan pembangunan. Kebijakan menghadirkan Busway perlu dikaji ulang sebelum semuanya akan menjadi sia-sia.

    Dalam tulisan ini Penulis ingin membuka wacana bahwa perlu dilakukan penataan transportasi di kota Padang yang lebih ramah dan solutif. Wacana ini penulis mulai dengan latar belakang penyebab sembrautnya transportasi di Kota Padang. selama ini dalam pengamatan penulis penyebab kemacetan di Kota Padang adalah kurang tertibnya pengguna jalan raya di Kota Padang. Angkutan Kota atau biasa disebut angkot menjadi tersangka utama pengguna jalan raya yang tidak tertib.

    Tidak tertibnya angkutan kota Sebagai penggunan jalan rutin di Kota Padang bukan tidak ada sebab.  Tidak tersedianya terminal menjadi alasan mereka tidak tertib, tidak adanya Halte yang kondusif membuat supir angkot seenaknya menurunkan dan menaikkan penumpang di sembarang tempat. Keadaan ini tentunya membuat Transportasi di Kota Padang menjadi sembraut.

    Untuk itu jika transportasi di Kota Padang ingin baik, maka penataan ulang angkot penting dilakukan. Optimalisasi penggunaan angkot bisa dilakukan dengan menajemen yang baik. Mulai saja dengan pengadaan Terminal, fasilitas Halte yang kondusif, Pemberian Jalur Khusus kepada angkot seperti layaknya halte Trans Jakarta, peremajaan angkot, Penambahan Fasilitas demi kenyamanan didalam angkot seperti AC, pengaturan tarif dan subsidi untuk pengusaha angkot selain itu juga sangat penting sangsi tegas kepada angkot tentang ketertiban dijalan raya.

    Ide diatas menurut penulis lebih efektif dari pada harus menghadirkan Busway Di Kota Padang. Karena upaya tersebut akan dapat memberdayakan perekonomian masyarakat terutama pengusaha angkot, supir angkot, selain itu juga akan menambah keindahaan kota Padang jika semua teratur. Jika ini dilakukan tentunya kebijakan Pemerintah Kota Padang sangat arif dan bijaksana atau kebijakan Lamak di awak ka tuju di urang

    Ada hal yang selama ini terlupakan dalam pembangunan di Kota Padang. Kajian secara sosiologis dan antropologi sering terlupakan. Lihat saja misalnya Angkot di Kota Padang telah menjadi Identetas Kota Padang. Selama ini tercitrakan bahwa angkot di Kota Padang adalah angkot yang sangat unik (Mempunyai Musik, TV, dan Fasilitas Mobil Mewah lainnya). Bahkan tidak jarang bagi wisatawan luar daerah sengaja menaiki angkot di Kota Padang hanya dengan alasan penasaran dengan fasilitas angkot Kota Padang. Cerita ini telah menjadi buah bibir masyarakat Indonesia.

    Fenomena ini jika mampu kita optimalisasi tentunya akan menjadi identitas utuh kota Padang. Lebih lanjut keberadaan angkot tentu akan menjadi sarana pariwisata. Nah jika ini lebih diseriusi tentunya akan lebih menarik orang lain untuk datang ke Kota Padang.
    Untuk itu tidak ada alasan yang kongkrit tentang pengadaan Busway di Kota Padang kecuali mengejar Proyek pengadaan yang tentu nilai Rupiahnya Milyaran. Ayo sudah saatnya pemerintahan Kota Padang memikirkan masyrakatnya dengan cara pemberdayaan masyarakat. Hindari program yang latah atau dalam bahasa minangnya “Ondong aia ondong dadak”


    posted by RENO FERNANDES @ 00.57  
    3 Comments:
    • At 7 Maret 2016 pukul 20.33, Blogger Unknown said…

      Bagus juga kalau ada Busway...asal tdk ada lg musik yg memekakkan telinga... !!! Ini tdk termasuk Ondong aie, ondong dadak ! Berarti Pemnda Kodya Padang Peduli akan kenyamanan transportasi masyarakatnya. Lanjutkan Pak... Pemda !!!

       
    • At 16 Oktober 2019 pukul 17.29, Blogger Unknown said…

      Bapak ni lucu, tulisannya kok tiba ngak enak dibaca, analisis nya dangkal sekali. Dan cenderung menggiring opini ke satu arah, tapi kearah yang tendensinya sangat negatif. Saran kalau diterima carilah data dan sumber informasi yg valid dan jangan menurut pikiran sendiri.

       
    • At 16 Oktober 2019 pukul 18.28, Blogger portgas d said…

      ingin ku tertawa

       

    Posting Komentar

    << Home
     
    TENTANG KOE

    Name: RENO FERNANDES
    Home: Padang, Sumatera Barat, Indonesia
    About Me:
    See my complete profile
    JANTUNG KOE
    Photobucket
    KARYA KOE
    Archives
    Links
    Powered by

    BLOGGER

    © RENO FERNANDES Blogger Templates by FUAD NARI